Daerah

Green Canyon yang Merindukan  Oleh Nazwa Abelia Putri  Azaliansyah

414views
Destinasi Wisata Siswa

 

Destinasi Wisata Wilayah Timur Jawa Barat, Pangandaran selalu berikan tantangan

SALAH satu agar hari ulang tahunku berkesan adalah berwisata bareng keluarga. Tak perlu yang mewah-mewah atau bepergian ke luar negeri,

karena di daerah sendiri pun ada tempat-tempat yang sangat indah dengan pemandangan yang luar biasa keren. Masih jelas di ingatan, dua tahun yang lalu tepatnya 27 Desember 2018 yang tepatnya di bulan ulang tahun ku, aku memilih Pantai Pangandaran sebagai tempat hari liburanku sekaligus merayakan kebersamaan di hari ulang tahunku. Alhamdulilah di acara liburanku sekaligus merayakan hari ulang tahunku  ini, aku bisa berangkat bukan hanya dengan papa dan mama saja, tapi dengan keluarga besarku (ada om, tante, kakek, nenek, sepupu-sepupuku) yang semuanya berjumlah 13 orang. Sebenarnya di bulan Desember itu terjadi gempa yang bersumber di Pantai Pangandaran, tapi tidak berpotensi Tsunami. Itu terjadi satu minggu sebelum keberangkatan. Tetapi, karena kita  sudah memesan hotel untuk dua hari disana, dengan hati was-was dan berdoa kami memutuskan berangkat juga.

Dengan mengucapkan  Bismillah kita pun berangkat. Kami sekeluarga berangkat pukul 06.00 WIB pagi dari Rancaekek. Dibagasi mobilku penuhnya bukan main. Iya…mamaku sengaja membawa banyak cemilan, tas pakaian dan tak kalah juga aku membawa peralatan untuk bermain di pantai dan membawa ban untuk berenang di hotel yang telah papaku pesan. Aku bersama sepupu-sepupuku (aa Aga, aa Fanfan, de Key, de Louisa) sepakat memilih hotel yang ada kolam renangnya, hehehehe.  Dari rancaekek kami berangkat 3 mobil. Ternyata perjalanan kami tak semulus jalan tol yang bebas hambatan, Kami terjebak macet di daerah Nagreg sampai Gentong. Uihhh…..bikin pegal kaki saja. Dikarenakan memang bulan Desember libur panjang Natal dan Tahun Baru. Biasanya orang-orang berlibur ke Pantai Pangandaran juga. Sungguh luar biasa daya Tarik Pantai Pangandaran ini. Meskipun macet, tapi masih bisa merayap perjalanannya, sampailah melewati  daerah Cioray jalan yang berbelok-belok (sesuai namanya ya…oray kalau dalam Bahasa sunda ular kan jalan nya berleok-leok he,,he,,he) membuat kepala pusing. Tapi, emang dasarnya aku suka tidur di mobil jadi aku menikmati jalan yang macet dan berbelok-belok hanya dalam mimpi saja tanpa merasakan itu bagaimana yang berbelok-belok dan kemacetan yang panjang ha..ha..ha..

 

Tak terasa sudah sampai di Ciamis kami berhenti dulu di Rumah Makan Mergosari untuk mengisi perut dan istirahat sejenak biar para sopir ( papa, om-om ku) bisa kembali segar kembali termasuk aku juga. Kami segera memesan makanan, kalo om ku rebahan dulu, sengaja papa memesan tempat yang bisa sambil lesehan. Setelah dua jam istirahat kami lanjutkan perjalannya, melewati Kota Banjar, Banjarsari, Kalipucung. Hmmm…wangi amis laut dan suhu yang mulai terasa dan semakin gerah, menandakan kalau kami hampir sampai ke Pantai Pangandaran. Terlihat Tugu yang berbentuk Ikan besar pun sudah kami lihat. Tepat  jam 5 sore kami melintasi patung dan berhenti sejenak untuk berfoto-foto di selamat datang pangandaran. Tak lupa aku memakai kacamata hitam biar tidak silau. Selfi pun tak ketinggalan. Sambil menikmati sunrice yang begitu indah. “ Ayo anak-anak kita berfoto dulu nich”, kata tante. “ Ayo…..”, seru aku dan sepupu-sepupuku. Kami disana hanya berfoto saja dan segera masuk ke mobil lagi untuk menuju ke Hotel. Dengan menggunakan google map kami mencari tempat Hotel Arwana. Akhirnya ketemu juga, lokasi Hotelnya ternyata dekat pesisir pantai. Setelah sampai sepupuku Aa aga segera lari sambil masuk ke ruang hotel dan melihat-lihat fasilitas yang ada. “ Horeeee ada kolam renang nya”, kata aa Aga. Kami pun segera lari sampai lupa barang yang harus dibawa. “ Anak-anak ayo bawakan tas masing-masing ya…”kata papa. “oh iya..”, kata aa Fanfan sambil tertawa-tawa.  Setelah mendapatkan kunci masing-masing kita segera masuk ke kamar. Papa memesan 4 kamar yang sejajar biar memudahkan aku dan sepupuku bersenda gurau. Aku sekamar beserta mama dan papa. Aku rebahan dulu dan AC pun segera dinyalakan biar tidak gerah sambil bergiliran mandi. Setelah kami berganti pakaian dan sholat, waktu menunjukan pukul 7 malam. Tiba-tiba ada suara dering telepon hotel berbunyi kemudian aku angkat dan ternyata Aa Aga ha..ha..ha..Seperti biasa Aa Aga dengan keisengan nya. “Makan malam telah tiba ha..ha..ha”, kata Aa Aga. “Okeh…”, kata ku. Lalu kami keluar dari kamar dan semua berangkat beriringan 3 mobil. Kami mencari rumah makan seafood menjelajahi pesisir pantai barat Pangandaran. Berderet beberapa tempat makan seafood. Tapi kami memilih yang ramai karena kalau restoran yang banyak pengunjungnya pasti itu yang enak he..he..he… Kami pun memilih Rumah makan Bahari  yang lumayan luas tempatnya. Ada banyak macam hasil laut yang sangat segar. Kami memesan udang, Kepiting, Ikan bakar, Cumi, tumisan cah kangkung dan tak lupa es kelapa muda untuk menetralkan makanan yang begitu banyak mengandung kolesterol  beserta ice juice. Karena kami keluarga besar jadi kami memesan makanan yang banyak. Tik tok tik tok..kami menunggu hidangan yang masih di masak. Sangat rame sekali suasannya, apalagi om ku selalu bersenda gurau biar tidak jenuh menunggu hidangan yang belum datang.  Setelah beberapa menit para pelayan datang membawakan hidangan-hidangan. Hmmmm wangi nya mulai membuat perut yang keroncongan semakin kencang, akhirnya kami segera menyantap hidangan tersebut. Dengan lahap kami menyantap makanannya. Seketika suasana dimeja kami hening karena menikmati hidangan yang super enak. Lalu setelah selesai kami pun kembali ke Hotel dan beristirahat, karena perjalanan panjang yang membuat badan teras remuk. Agar besok kita bisa menikmati udara di pagi hari Pantai Pangandaran dengan badan yang sudah segar.

Hari Sabtu, kami sudah bangun dan segera turun ke Restoran Hotel yang telah disediakan banyak makanan untuk para pengunjung hotel . Aku bersama sepupuku segera antri. Karena mata ini sudah terpana ke kolam renang, rasa tak sabar untuk segera berenang, setelah selesai sarapan papa, mama, nenek, kakek, om-omku, tante bersantai ria di kursi santai hotel sambil mencicipi cemilan. Kalau aku bersama sepupuku sih langsung berenang saja dan sudah berganti kostum. kami sangat menikmati dan bersenda gurau. Kalo adik sepupuku yang masih kecil sih masih berenang dibantu ban yang kami bawa, kalau aku sendiri masih di bantu meskipun sesekali pakai gaya batu alias diem ditempat ha..ha..ha.. Karena waktu sudah siang kami segera naik dan bergegas mandi untuk berganti pakaian. Lalu kami bersiap-siap untuk pergi ke wisata lain yaitu Green Canyon, dengan jarak lumayan jauh dari pantai Pangandaraan. Jalannya ke arah selatan dan sudah bagus beraspal lancar jaya pokoknya. Karena cuaca mendukung, jadi air di sungainya terlihat  kehijauan. Makanya disebut sebagai Green Canyon itu air yang berwarna hijau. Sesampai di Green Canyon, mobil kami diparkirkan. Kami disana ditawarkan beberapa macam paket untuk naik perahu. Yang membedakan sih lama nya berenang dan lokasi yang dituju. Saat itu kami memilih ke lokasi tanpa berenang karena masih takut apalagi yang menaiki perahu hanya om, tante, aku dan sepupu-sepupuku.  Karena nenek dan kakekku tidak ikut serta. Perjalanan naik perahu pun dimulai dan tak lupa kami semua memakai baju pelampung untuk keamanan. Suara bising dari mesin pun terdengar berisik sekali sambil ku tutup telinga dan menikmati alamnya sesekali aku menyentuh air sungai yang ada disampingku. Aku pun tak lupa berfoto- foto melihat indahnya Ciptaan Alloh SWT. Ada stalaktit dan stalakmit dan tetesan air yang berjatuhan dari batu-batu yang ada diatas. Setelah berfoto- foto kami kembali lagi ke tempat semula. Perjalanan dari awal sampai kembali lagi memakan waktu 1 jam.

Nah setelah ke Green Canyon kami melanjutkan ke wisata Batu Hiu. Lokasi Batu Hiu sih ga jauh ya..sekalian saja kami lewat sambil menuju ke Pantai Pangandaran. Sampai lah di Batu Hiu. Disana ada seperti terowongan yang berbentuk mulut ikan hiu. Sebutan batu hiu diperoleh karena adanya batu karang yang katanya mirip hiu jika diliat dari atas tebing, mungkin ini ciri khas wisata ini. Di lokasi ini tidak diperbolehkan untuk berenang karena memang ombaknya yang  begitu besar. Lokasi Batu Hiu hanya untuk berfoto- foto saja. Dengan giat nya aku keluarkan Hp untuk berfoto-foto dan berselfi ria. Ada juga penyewaan ayunan yang letaknya di perbukitan. Sungguh indah dan anginnya yang bersemilir membuat mata mengantuk. Kami disana sekitar 1 jam karena aku pengen cepat-cepat kembali ke Pantai Pangandaran untuk berenang dan bermain pasir. Sesampai kita dihotel aku segera mengambil peralatan untuk bermain pasir. Cuaca begitu cerah sekali, kami hanya tinggal menyebrang saja dari hotel ke tempat pantai untuk bermain. Kakek dan nenek hanya duduk di tikar yang sudah kami sewa sambil menikmati es kelapa dan sambil tiduran.

Banyak sekali orang yang berselancar termasuk sepupuku yang sudah besar tapi itu pun tetap didampingi oleh om ku. Sedangkan aku dan sepupuku yang kecil beserta mama bermain pasir. Kami membuat istana pasir dan seperti biasa ada tante yang memfoto kami. Sesekali aku meliat papa dan sepupuku melintas karena mereka menyewa motor APV untuk sekedar menelusuri pesisir pantai. Waktu menjelang sore dan ombak mulai naik. Akhirnya kami segera menyudahi bermain di pantainya dan segera mandi untuk membersihkan dari pasir-pasir pantai.

Malam harinya, pas malam minggu waktunya aku merayakan ulang tahunku. Ya..hanya sekedar memotong kue kecil saja. Tapi kebersamaan yang mebuat suasana menjadi rame dan berkesan. Karena malam hari di Pantai Pangandaran begitu menakjubkan. Setelah kue dipotong dan makan bersama, kami duduk-duduk saja di depan hotel. Dan aku melihat kendaraan odong-odong seperti sepeda tapi dihias memakai lampu-lampu yang nyala dan sepeda nya dibentuk menyerupai mobil, aku penasaran ingin mencobanya. Kami pun menyewa hanya sekedar mengelilingi sepanjang jalan saja. Cara menggerakannya dengan cara di gowes, kami menaiki odong-odong hanya 6 orang. Om, papa, aku dan sepupuku ikutan menggowes.  Sesudah menikmati berkeliling kami kembali ke hotel.

Hari minggu tiba, waktunya kami harus kembali ke Rancaekek. Kami bersiap-siap dan mengemasi pakaian kami dan dimasuki ke bagasi. Tapi sebelum pulang tak asyik kalau kita pulang tidak membawa oleh-oleh. Kami menuju ke tempat pelelangan ikan. Disana kami membeli udang, ikan cumi, dan ikan baronang. Karena perjalanan kami jauh, oleh penjualnya dimasukan ke tempat kotak yang diisi  es batu biar tahan sampai rumah. Oh iya tak lupa juga kami ke tempat penjual ikan asin Jambal Roti. Kami disana membeli Ikan Asian jambal yang asli dan harga nya lumayan mahal. Karena melewati toko-toko penjual baju-baju batik yang bertuliskan pantai Pangandaran mama dan tanteku membelinya. Yaa mungkin biar mengenang saja kalau kami  sudah ke Pangandaran, Karena kan kalau baju ke tempat-tempat wisata sama saja, hanya yang membedakan tulisan sesuai lokasi yang dituju. Setelah itu kami segera meluncur untuk kembali ke Rancaekek.

Begitulah cerita liburanku, sambil merayakan ulang tahun dikelilingi oleh keluarga yang sangat menyenangkan. Dan kami benar-benar menikmatinya, meskipun bermacet-macetan tapi semua ini penuh dengan kenangan. Mudah-mudahan di acara tahun depan kami sekeluarga bisa menikmati kebersamaan ini lagi di tempat wisata yang berbeda.** Penulis Siswa SMPN-5 Cirebon.

Leave a Response