GARUT, BANDUNGPOS.ID: Harga gas elpiji 3 kg warna hijau ( Gas melon) yang biasanya berlabel untuk rakyat miskin di beberapa wilayah Garut terutama di Kadungora, Leles, Cibiuk sebelumnya dijual eceran Rp 25.000- Rp 27,000 per tabung, kini bisa didapat dengan harga Rp 21.000-Rp 23.000 per tabungnya. Turunnya harga gas elpiji gas melon disambut bahagia oleh mengguna gas elpiji tersebut, karena harga turun di tengah harga kebutuhan bahan pokok melambung naik, paska kenaikan harga BBM. Namun kegembiraan masyarakat pengguna gas melon tidak berlangsung lama, karena kualitas gasnya juga ikut turun.
“ Iya benar kita rakyat kecil ikut senang harga gas turun, tapi penggunaan gasnya sekarang menjadi singkat. Ketika harga lama bisa menggunakan gas 3kg selama 7 hari, sekarang 4-5 hari sudah habis, “ kata Ny. Tien Kartini salah seorang ibu rumah tangga.
Keluhan yang sama disampaikan beberapa pedagang, seperti pedagang baso, bala-bala, bubur ayam , martabak, gorengan lainya. Seorang pedagang gorengan Yayan Bala-bala dari Kadungora juga mengeluh penggunaan gas melon yang menurun 20-30 persen setiap tabunnya.
Sementara beberapa agen gas elipiji melon di Kadungora ketika ditemui Bandunngpos.id mengaku, turunnya kualitas gas melon jika benar itu terjadi bukan menjadi tanggungjawab agen, tentu menjadi tanggungjawabnya SPBE, karena agen menerima tabung gas sudah terisi penuh. Masyarakat meminta Pemkab Garut melalui Dinas Perdagangan dan Perindustian mengecek kebenaran keluhan masyarakat tersebut. **(rm/bp)