Bandung Raya

Creative Mornings Edisi September: Merefleksikan Nilai Sosial dalam Kreativitas

228views

METRO BANDUNG, bandungpos.id – Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan. Terlebih lagi dengan menjamurnya bibit-bibit muda yang terjun ke dalam sektor ini. Untuk mewadahi aspirasi dan antusiasme masyarakat terhadap ekonomi kreatif, Main Mind Studio Space & Education menyelenggarakan kegiatan di bawah sponsor Creative Mornings bertajuk “Merefleksikan Nilai Sosial dalam Kreativitas”.

Acara yang berlangsung di Nutrihub, Kota Bandung, Jum’at (20/9) ini dihadiri oleh Melvin Goenawan, perwakilan dari Main Mind Studio Space & Education, sebagai host, dan Achmad Fadillah, desainer produk industri dari Bukatana Woodworking, sebagai narasumber sekaligus pelaku industri kreatif.

Main Mind Studio Space & Education adalah platform yang bergerak di bidang studio boardgame, kreativitas, dan edukasi. Adapun Creative Mornings adalah kegiatan bulanan yang berorientasi pada pengembangan industri kreatif. Pada kesempatan kali ini, giliran Main Mind Studio Space & Education yang didapuk sebagai partner oleh Creative Mornings untuk mengisi kegiatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga pelaku industri ekonomi kreatif. Terkait audiens yang ditetapkan, Melvin menjelaskan bahwa acara ini tidak dikhususkan untuk kelompok mana pun.

“Terkait audiens, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa. Dan sebenarnya tidak ada target audiens yang kami tetapkan, siapa saja bisa bergabung. Karena kegiatan ini ditujukan untuk menjadi ekosistem kreatif bagi orang-orang yang memerlukan kreativitas dalam beraktivitas,” ujar Merlin.

Untuk teknis pelaksanaannya, kegiatan ini akan terus bergulir setiap satu bulan sekali di hari Jum’at. Di mana setiap bulannya mengusung tema yang berbeda-beda.

“Kegiatan ini diadakan sebulan sekali, setiap hari Jum’at, dengan setiap bulannya mengangkat tema yang berbeda-beda” ujar Merlin.

Terkait dengan konten yang ditawarkan pada bulan September ini, Achmad menjelaskan bahwa kearifan lokal dapat dimanfaatkan sebagai bisnis yang potensial melalui industri ekonomi kreatif.

“Sebagai salah satu pelaku industri ini (ekonomi kreatif), saya diminta untuk sharing-sharing ilmu dan pengalaman kepada teman-teman lainnya. Dalam konten hari ini, saya berbicara soal kewirausahaan berbasis kreativitas, terutama terkait usaha di sektor ekonomi kreatif. Dikarenakan kita (Indonesia) mempunyai corak kebudayaan yang beragam, tentunya hal itu dapat dimanfaatkan sebagai bisnis yang menjanjikan,” jelas Achmad.

“Everyone is creative”, itulah prinsip yang dipegang Merlin. Menurutnya, semua orang membutuhkan kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup, baik itu dalam pendidikan ataupun karir. Dan kegiatan ini dapat menjadi ruang diskusi bagi orang-orang yang ingin mengasah kreativitasnya.

Ia juga berharap agar kegiatan ini bisa menarik perhatian pemerintah, serta dapat memperluas jejaringnya untuk merambah para pelaku ekonomi kreatif yang belum terjangkau.

“Adapun kegiatan ini dilaksanakan secara swasembada. Maka dari itu, kami berharap agar ke depannya, pemerintah dapat ikut berkolaborasi untuk memperluas koneksi sekaligus menjangkau audiens lainnya,” ungkap Merlin.

Dia juga menambahkan agar kegiatan ini menjadi ekosistem yang tepat untuk mendukung inovasi dan perkembangan industri ekonomi kreatif di Indonesia.(dimas/bnn)

Leave a Response