Bandung, BANDUNGPOS.ID – Beberapa hal krusial disampaikan NPCI Jabar, antara lain pada Sabtu ( 25/11/2023) NPCI Jabar melaksanakan promosi degradasi untuk 11 cabor, satu cabor yaitu menembak tidak dihapus NPCI Jabar, namun sejauh ini belum ada keputusan resmi NPCI Pusat terkait cabor yang akan dipertandingkan secara resmi di gelaran Peparnas XVII/2024 Aceh-Sumut.
Demikian dikatakan Sekretaris Umum NPCI Jabar Agung Fajar Bayu Ajie kepada wartawan di Bandung, Sabtu (25/1/2023). Menurutnya surat resmi dari NPCI Pusat menyatakan akan dipertandingan 19 cabor di Peparnas tahun depan.
“Namun hal itu belum ada pembahasan lebih lanjut. Oleh sebab itu sebelum gelaran Peparnas, akan diadakan Rakernas NPCI, nah disitulah akan muncul cabor serta nomor pertandingan yang lebih konkrit,” ujar Agung.
Terkait dengan atlet NPCI Jabar tentang promosi degradasi, Agung mengatakan belum bisa memberikan informasi lebih banyak karena atlet-atlet NPCI baru selesai bertanding pada Sabtu (25/11/2023), dengan demikian otomatis soal promosi degradasi masih ada ditangan pelatih masing-masing cabor.
“Saat ini atlet akan diistirahatkan dan dikembalikan ke pengcab masing-masing untuk selanjutnya akan melakukan latihan mandiri. Meski demikian atlet-atlet tersebut sudah dibekali program lanjutan dari cabor masing-masing sehingga mereka akan tetap menjaga kondisi fisik selama berada di daerahnya masing-masing,” tutur Agung.
Para atlet tersebut akan kembali masuk Pelatda pada tahun depan. Secara global atlet NPCI Jabar kondisinya bagus, bahkan dibeberapoa cabor kondisinya meningkat. Promosi degradasi ini diikuti pula oleh atlet-atlet yang tidak masuk pelatda. Sehingga atlet yang dipelatda ini tentu aka merasa malu apabila kalah oleh atlet-atlet non pelatda.
Agung mengatakan ketika atlet masuk kembali ke pelatda tidak kembali lagi ke awal tapi langsung ke tehnik nomor kecaborannya masing-masing. Waktunya bisa 6 atau 7 bulan. Disinilah mereka akan benar-benar masuk kawah candradimuka.
“Saat kembali masuk pelatda, para atlet sudah mulai memasuki tahapan teknik. Itu agenda kami ditahun ini. Dan alhamdulilah secara umum pelatda terselesaikan. Tinggal menunggu Raker untuk menyesuaikan kesiapan intern ditahun 2024 untuk dipresentasikan ke Dispora tentang bagaimana verifikasi NPCI Jabar dengan pemerintah daerah yang menyiapkan anggaran agar nantinya lebih klop,” ungkap Agung.
Ihwal jumlah atlet, Agung belum bisa memaparkan secara detail. Sementara itu sebanyak 15 cabor kemungkinan besar akan dikuti, meski disisi lain cabor menembak dan tenis kursi roda isunya tidak dipertandingkan. NPCI Jabar sendiri tidak ikut di dua cabor yaitu sepakbola Celebral Palsy (CP) dan basket kursi roda.
“Alasan ketidakiktserttaan di dua cabor tersebut karena atletnya memilih cabor yang dikehendaki. Atlet tersebut lebih memilih cabor yang bepeluang memperoleh medali,” ujar Agung.
Tahun depan ketika atlet kembali ke Pelatda, secara jumlah masih 120 persen. Baru pada Mei 2024 terbentuk 100 persen. Di luar Pelatda, hampir semua atlet NPCI kabupaten ikut semua meskipun jumlahnya bervariasi.
“Memang laporan resmi ke NPCI Jabar belum ada, tapi diluar pelatda diikuti sekitar 200 orang untuk seleksi di 15 cabor,” kata Agung.
Ketika disinggung atlet pelatnas, Agung mengatakan sudah ada yang terpanggil atas nama Saori, Fadli, Deva dan Hafid.
“Nanti NPCI Jabar akan melihat, apakah teman-teman ini masih dipelatnas, kalaupun masih berarti tetap di pelatnas namun masuk tim NPCI Jabar ke Peparnas tahun depan,” ujar Agung. (den)