Oleh Ridhazia
Habib Ja’far Al Hadar, yang populer disapa “Bib Jafar!” ternyata berdarah Madura. Penampilannya pun santai. Pria muda sebagaimana pria muda lainnya. Biasa saja. Ia bercelana jeans dipadu kaos.
Alih-alih memilih urusan politik, habib muda ini memilih dunia literasi (kepenulisan) dengan membuat kanal media YouTube berjudul “Jeda Nulis”.
Pun, Habib Bahar bin Smith, inisiator Majelis Pembela Rasulullah. Rambutnya yang keemasan dibiarkan gondrong. Alih alih berwajah Arab, ia justru bule eropaan. Tampilannya muda banget. Cakep tapi terkenal temperamental.
Kedua habib muda itu tidak memakai imamah (penutup kepala), sorban dan jubah (gamis) putih. Apalagi membawa tongkat dan di jari kelingking kanan menempel cincin perak sebagaimana dijumpai pada habib lain yang sudah menua.
Popular
Di antara ribuan habib di Indonesia, Habib Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam yang paling populer.
Habib Ali Kwitang yang juga terkenal sebagai inisiator pemimpin Majelis Tak’lim Kwitang, sedangkan Habib Luthfi bin Yahya, malah menjadi Wantimpres. Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan pengasuh Ponpes di Tangerang,
Dzuriyah Habib
Secara tekstual Habib berarti “kekasih”. Kata serupa habib adalah habaib yang artinya keturunan Rasulullah SAW yang dicintai.
Habib adalah gelar kehormatan yang ditujukan kepada para (dzurriyah) keturunan Nabi Muhammad SAW yang sudah ada sejak entitas muslim ini hidup dan berkembang dari lembah Hadramaut, Yaman dan menyebar ke pelosok dunia.
Jejak sejarah para habaib yang dimulai sejak Ahmad bin Isa, generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra.
Rabithah Alawiyyah
Habib di Indonesia terhimpun dalam organisasi Rabithah Alawiyyah yang digagas Habib Alwi bin Thahir Al-Haddad untuk melakukan pencatatan nasab As-Saadah Al-Alawiyin yang berada di Indonesia.
Alawiyyin adalah sebutan yang merujuk kepada keturunan Imam Al Arif billah Asy Syarif Alawi bin Ubaidillah bin Al Imam Ahmad Al Muhajir, keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Dari keturunan Imam Al Arif Billah Asy Syarif Alawi bin Ubaidillah bin Al Imam Ahmad Al Muhajir inilah dakwah Islam yang kemudian menyebar ke Indonesia.
Khusus di Indonesia para habib mengorganisasikan diri Rabithah Alawiyah sejak 1928. Sang pendiri Habib Alwi bin Thahir Al-Haddad menjadi tokoh pertama yang berinisiatif melakukan pencatatan nasab As-Saadah Al-Alawiyin yang berada di Indonesia.
Fakta Riset
Tidak semua berwajah Arab yang ada di Indonesia adalah Habib. Hal ini dibuktikan riset Abu Yazid Adnan Quthny dan Ahmad Muzakki yang diterbitkan di jurnal Asy-Syari`ah: Jurnal Hukum Islam (2021).
Berdasarkan data keturunan Alawiyin atau Saadah terdiri atas 114 marga. Sekitar 1,2 juta saja yang berhak menyandang sebutan ‘Habib’ di kalangan Arab-Indonesia.
Desember 2019 lalu publik dihebohkan dengan seseorang bernama Jafar Shodiq yang melakukan penghinaan terhadap Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin. Ia kerap kali dipanggil dengan sebutan ‘habib’.
Ketua Umum Rabithah Alawiyah saat itu, almarhum Zen Bin Smith langsung bereaksi meminta panggilan habib tak disematkan kepada Jafar.
“Ini bukan habib, tapi sayyid yang perlu pendidikan akhlak,” tegas Zen Bin Smith kala itu.
Demikian juga dengan kasus Habib lainnya. Diantaranya yang menjadi sorotan publik Indonesia kontroversi politik Habib Rizieq Shihab dan Habib Bahar bin Smith.
Belakangan, kontroversi habib muncul kembali setelah podcast Raja Dangdut Rhoma Irama yang membahas persoalan nasab Habaib. Salah satu pernyataan bahwa habaib tidak perlu disakralkan karena bukan merupakan ajaran Islam.
Lebih panas lagi ketika Kiai Imaduddin Utsman Albantani, ulama Banten ini dalam tesisnya membongkar nasab klan bergelar habib di Indonesia dan menemukan sejumlah habib yang ditelitinya bukan habaib. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.