BBM Segera Naik:
Harga Pertalite Membumbung, Rakyat Murung
Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalire dan Solar menjadikan masyarakat resah dan murung. Bagai buah simalakama, persediaan pertalite dan Solar hanya sampai November 2022. Sementara minyak Solar dan Pertatilte menjadi kebutuhan masyarakat kelas bawah, seperti nelayan dan awak angkot.
Jakarta, BANDUNGPOS.ID (2708/22): Rencana harga BBM naik masih jadi pembahasan. Kenaikan harga BBM terjadi sebagai satunya untuk mengurangi beban subsidi APBN terhadap BBM untuk masyarakat. Kenaikan harga terjadi pada BBM non-subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex sudah terjadi pada awal Agustus lalu. Sementara untuk kenaikan harga BBM bersubsidi kemungkinan besar akan diumumkan tidak lama lagi. Harga baru Solar yang semula Rp 5.150 per liter diproyeksikan menjadi Rp 8.000 per liter, minyak pertalite yang semua Rp 7.650 per liter diproyesikan menjadi Rp 10.000 per liter.
Lantas, kapan harga BBM naik? Hingga kini pemerintah masih menggodok harga baru BBM di Indonesia. Belum ada jadwal resmi mengenai jadwal pengumuman kenaikan harga BBM. Subsidi pemerintah terhadap BBM sudah mencapai Rp 502,4 trilliun. Di sisi lain, harga minyak dunia sangat fluktuatif dan mengalami tren naik. Maka, jika harga BBM di Indonesia tetap sama atau mendapatkan subsidi terus menerus, hal itu akan berdampak pada ketahanan keuangan negara.
Di samping itu, ada juga masalah inflasi yang kalau dibiarkan tanpa pengendalian momentum pemulihan ekonomi nasional akan terganggu. Pertimbangan menaikkan harga BBM pun dipilih agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Pemerintah juga sedang menyiapkan opsi menambah bantuan sosial kepada masyarakat apabila subsidi untuk BBM dikurangi dan harga BBM naik.
Ketika tren ini terus berlanjut, maka diprediksikan Pertalite dan Solar akan melebihi kuota yang ditetapkan Pemerintah.
“Oleh karena itu, pemerintah sedang melakukan revisi dari Perpres No.191 tahun 2014, khususnya mengenai kriteria kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi,” kata Nicke , beberapa waktu lalu. Nicke menegaskan, Pertamina harus menjaga kuota BBM bersubsidi, agar tidak over kuota.
Berapa sebenarnya harga asli Pertalite, Pertamax, Solar dan Elpiji 3 kg jika tanpa subsidi dari pemerintah? Berikut penjelasannya Pertalite harga Pertalite sekarang: Rp 7.650 per liter, padahal haarga keekonomian Pertalite: Rp 17.200 per liter, subsidi yang diberikan Rp 9.550 per liter. Pertamax harga sekarang: Rp 12.500 per liter, harga keekonomian Pertamax: Rp 17.950 per liter, subsidi yang diberikan Rp 5.450 per liter. Solar CN-48 / Biosolar (B30) harga sekarang Rp 5.150 per liter, harga keekonomian Rp 19.150 per liter, Subsidi yang diberikan Rp 13.000 per liter. Elpiji 3 kg harga elpiji 3 kg sekarang Rp 4.250 per kg harga keekonomian elpiji 3 kg Rp 15.698 per kg, Subsidi yang diberikan oleh pemerintah Rp 11.448 per kg.** (rm/bp)