BANDUNG, BANDUNGPOS.ID – Setiap hari pemandangan antri terlihat di SPBU (Stasiun Bahan Bakar Umum) , antrian yang mengular yakni masyarat yang mengantri BBM bersubsidi jenis Pertalite. Pantauan Bandungpos di lapangan puluhan SPBU dipadati anttean terutama kendaraan bermotor roda dua, antrian mulai tampak di SPBU Jl. Soekano- Hatta (dekat kantor bersama), dua SPBU Gedebage, SPBU Cinunuk, SPBU Cileunyi, SPBU Cipancing, dua SPBU Rancaekek, dua SPBU Nagreg, SPBU Kadungora,dua SPBU Leles, dan sejumlah SPBU lainya. Sejumlah pengendara mengaku mengantri pertalite selama 15-20 menit utuk mendapatkan 3-5 liter pertalite.
” Ya saya sudah mengantri sejak 10 menit lalu, tetapi untuk sampai pengisian BBM Pertalite masih 10 motor lagi, “ kata Asep.
Sementara Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite rata-rata masih aman dan cukup untuk 15 hari ke depan. Hal tersebut merespon adanya antrian yang cukup panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beberapa daerah. Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan terdapat perbedaan pengertian mengenai ketersediaan BBM yakni kelangkaan dan antrian. Namun demikian, untuk mengukur data ketahanan BBM secara umum, maka harus dilihat terlebih dahulu dari sisi stok terminal yang dimiliki Pertamina.
Menurut Saleh, dari sisi stok, BBM Pertalite saat ini dalam kondisi aman. “Pertalite masih di atas 15 hari, ada yang 20 hari sehingga kalau misalkan ada SPBU yang habis saya melihatnya pada kondisi di mana mungkin ada gangguan transportasi,” ujar Saleh .
Selain stok, BPH Migas mencatat kuota BBM Pertalite tersisa 7,1 juta KL atau sampai pada Juli 2022 lalu konsumsi Pertalite sudah menembus 69% yakni 15,9 juta KL dari kuota Pertalite yang sudah ditetapkan tahun 2022 ini mencapai 23 juta KL. Sekarang, BPH Migas masih menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Aturan ini nantinya akan menjadi acuan kebijakan pembatasan pembelian Pertalite.
PT Pertamina (Persero) sebelumnya mencatat konsumen yang mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi terus melonjak. Adapun hingga Minggu 31 Juli, kendaraan yang didaftarkan telah mencapai 400 ribu kendaraan. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting terus mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung Program Subsidi Tepat Sasaran. Mengingat jumlah pendaftar dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan. Selain itu, Irto memastikan pembatasan pembelian Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), yakni Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) seperti Solar subsidi belum akan berlaku. ** (rm/bp)