ANDA pernah lupa menaruh kunci, lupa dengan nama seseorang atau lupa dengan alamat rumah kerabat. Ketika masih muda, Anda mungkin tidak terlalu memedulikan hal tersebut, tetapi seiring dengan bertambahnya usia, Anda akan menjadi lebih khawatir. Namun, Anda tidak perlu risau, karena perubahan memori yang berkaitan dengan usia tidak sama dengan demensia.
Seiring dengan bertambahnya usia, Anda akan mengalami perubahan fisiologis yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak, sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk mempelajari dan mengingat suatu informasi. Namun, Anda bisa mencegah terjadinya gangguan memori, karena usia dengan melakukan hal-hal berikut ini.
• Melatih Otak
Sama seperti latihan fisik, latihan mental yang melibatkan otak pun sangat baik dilakukan untuk mencegah gangguan memori karena usia, seperti dilansir dari laman WebMD. Beberapa aktivitas yang bisa melatih otak, termasuk bermain kartu, bermain puzzle, atau permainan di ponsel yang melibatkan kerja otak. Setiap aktivitas yang menantang mental Anda akan membuat pikiran tetap tajam.
• Perhatikan Pola Tidur
Perhatian dan konsentrasi akan mengalami penurunan ketika tidur tidak nyenyak. Ini artinya, fungsi otak tidak akan setajam ketika Anda memiliki tidur yang berkualitas. Anda bisa mencoba untuk tidak makan besar sebelum tidur, disiplin dalam beristirahat malam pada waktu yang sama setiap harinya, tidak minum kopi atau alkohol sebelum tidur, dan tidak merokok sebelum tidur untuk mendapatkan tidur nyenyak dan berkualitas.
• Aktif Secara Fisik
Seperti dikutip dari laman Mayo Clinic, aktivitas fisik membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kegiatan ini akan membantu menjaga daya ingat tetap tajam. Bagi orang dewasa yang sehat, Department of Health and Human Services merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang seperti jalan cepat, atau 75 menit seminggu untuk aktivitas aerobik yang kuat, contohnya lari jogging.
• Perhatikan Pola Makan
Menjalani pola makan yang sehat sama baiknya untuk otak seperti halnya jantung. Rutinlah konsumsi buah-buahan, sayuran, dan jaga asupan cairan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Pilihlah sumber protein yang rendah lemak, seperti ikan, kacang, dan daging unggas tanpa kulit. Hindari konsumsi alkohol karena bisa membuat Anda mengalami gangguan memori lebih cepat.
• Kelola Stres
Kondisi stres tidak hanya memberikan dampak negatif untuk fisik, tetapi juga untuk otak. Kadar hormon stres atau kortisol yang tinggi akan membuat tubuh lebih sulit untuk menarik informasi dari ingatan otak. Jadi, kelola stres dengan baik, seperti meditasi, yoga, berolahraga, atau melakukan berbagai aktivitas yang Anda sukai.
Stres yang tidak tertangani akan berujung pada depresi. Jadi, kapan saja Anda membutuhkan bantuan ahli dalam menangani kondisi stres yang Anda alami, pakai aplikasi Halodoc. Psikolog akan membantu Anda kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Tidak hanya itu, aplikasi Halodoc juga bisa Anda gunakan untuk membuat janji di rumah sakit terdekat, sehingga berobat tidak perlu lagi mengantre.
• Tetap Terlibat Secara Sosial
Sebuah tulisan yang berjudul Tools for Advancing Research into Social Networks and Cognitive Function in Older Adults, yang dipublikasikan dalam International Psychogeriatrics, membuktikan bahwa orang-orang yang terlibat atau memiliki jejaring sosial lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami demensia. Jadi, tetaplah aktif secara sosial untuk menghindari terjadinya gangguan memori.
Terkadang, kondisi medis tertentu juga bisa mengakibatkan terjadinya gangguan memori, termasuk depresi, diabetes, penyakit tiroid, dan kekurangan vitamin. Obat tertentu, seperti obat tidur dan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan pun memengaruhi kinerja memori. Jadi, tetap lakukan pengecekan kesehatan secara berkala dan hindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter, ya!**(Tulisan di atas sudah ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli/Halodoc.com)