KETIKA anak mulai memasuki masa remaja, bisa jadi anak punya kecenderungan untuk bersikap keras kepala. Anak mulai berani menentang omongan orangtuanya dan sulit sekali untuk diarahkan. Meski sebenarnya hal ini normal terjadi pada anak, tapi jangan dibiarkan begitu saja. Jika tidak, sikap keras kepala dan menentang orangtua ini bisa terbawa sampai anak dewasa nanti. Agar tidak terjadi hal itu, orangtua bisa melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Memahami Perilakunya, Namun Jangan Dibiarkan
Jangan langsung memarahinya, tapi pahami dulu. Memahami perilaku anak bukan berarti membiarkan sifat-sifatnya yang kurang baik. Ini lebih ke memperlihatkan ke anak kalau kita sebagai orangtua menghormati mereka sebagai individu, bukan sebagai anak kecil.
- Cari Tahu yang Sebenarnya Dibutuhkan Anak
Ketika anak mulai menunjukkan sifat keras kepala dan menentang orangtua, tanyakan apa yang sebenarnya mereka butuhkan atau inginkan. Dengan mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan anak, orangtua akan bisa mengambil tindakan bijak tanpa melukai hati anak.
- Jangan Mengatur Langsung
Hindari untuk menegur dan mengatur pilihan anak secara langsung. Biasanya, ini akan semakin memperparah perilaku anak yang kurang baik. Bisa jadi semakin mengatur dan mengekang anak, semakin menjadi-jadi juga kelakuan mereka.
- Komunikasi yang Sehat antara Anak dan Orangtua
Semua yang berhubungan dengan parenting atau mengasuh anak memang harus dikomunikasikan dengan sehat. Semarah-marahnya orangtua pada anak, selalu coba untuk hindari berteriak pada mereka. Jadi, ketika anak mulai keras kepala dan menentang orangtua, coba lakukan hal di atas. Orangtua mesti sabar dan tetap tenang dalam menghadapi anak, ya.*(Penulis: Aulia Oktafia/Fimela.com)